1.
Apa yang
dimaksut dengan populasi?
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek /
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan
hanya orang, namun juga objek dan benda benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/ subjek yang dipelajari, tetapi juga
meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki subjek atau objek itu.
Contohnya ketika akan melakukan penelitian di sekolah X, maka
sekolah X merupakan populasi. Sekolah X mempunyai sejumlah orang dan objek lain
yang berarti populasi dalam artian jumlah / kuantitas. Namun sekolah X juga
mempunyai karakteristik orang orangnya, misalnya motivasi kerja, disiplin
kerjanya, kepemimpinan, dll; dan juga mempunyai karakteristik objek lain
misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata rung kelas, lulusan yang dihasilkan
dll; yang berarti populasi dalam artian karakteristik.
2.
Jelaskan pengertian
sampel?
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sample
yang diambil dari populasi harus betul betul representatif.
3.
Jelaskan
teknik sampling dan berikan contoh
Teknik sampling dibagi menjadi dua yaitu probability dan
nonprobability.
Sample probability adalah teknik pengambilan sample yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi
anggota sample. Ada 4 teknik dalam probability sampling yaitu
a. Simple
random sampling
Cara pengambilan sample
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatika n strata yang ada dalam
populasi tersebut. Contohnya pemilihan 20 orang sample dari populasi 100
anggota. Setiap anggota pada populasi tersebut memiliki pelluang yang sama
untuk menjadi satu dari 20 sample yang dipilih. Dan cara menentukan 20 sample
tersebut dengan acak atau asal.
b. Proportionate
stratified random sampling
Teknim ini digunakan bila
popuasi mempunyai anggota yang heterogen dan berstrata secara proposional.
Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang
berstrata, maka populasi pegawai itu bestrata. Misalnya jumlah pegawai yang
lulus S1= 45, S2= 30, STM= 800, ST= 900, SMEA= 400 dan SD= 300. Jumlah sample
yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut. Jumlah sampel dan
teknik pengambilan sampel diberikan setelah bagian ini.
c. Disproportionate
stratified random sampling
Teknik ini digunakan
untuk menentukn jumlah sample, bila populasi berstrata tetapi kurang
propotional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMA, 700 orang SMP. Maka
tiga orang lulusan S3 dan empat orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai
sampel. Karena kedua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan
kelompok S1, SMA dan SMP.
d. Cluster
sampling
Teknik sampling daerah
digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten.
Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan
sam[pelnya berdasarkan daerah provinsi yang telah ditetapkan.
Teknik sampling daerah
ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap menentukan sampel daerah
dan tahap menentukan orang orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.
a. Sampling
sistematis
Yaitu teknik pengambilan
sample berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Misalnya anggota populasi terdiri dari 100 orang, dan berikan no dari angka 1
sampai 100. Pengambilan sample dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap
saja, atau kelipatan bilangan tertentu misalnya kelipata 5.
b. Sampling
kuota
Yaitu teknik pengambilan
sample dari populasi yang mempunyai ciri ciri tertetu sampai jumlah yang
diinginkan. Mislnya ketika akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat
terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan ijin mendirikan bangunan. Sample
yang ditentukan 500, jika pengumpulan data belum didasarkan padaa 500 orang
tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai karena belum memenuhi kuota
yang ditentukan
c. Sampling
insidental
Adalaah teknik penentuan
sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa sajaa yang secara kebetulan bertemu
peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling
pupposive
Adalah teknik penentuan
sample dengan pertimbangantertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang
kualitas makanan, maka sample sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.
Atau penelitian tentang kondisi politik disuatu daerah maka sampe sumber datanya
adalah orang yang ahli politik. Sample ini lebih cocok digunakan untuk
penelitin kuantutatif.
e. Sampling
jenuh
Adalah teknik penentuan
sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kealaahn yang sangat kecil.
Istilah lain dari sample jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi
menjadi sample.
f.
Snowball sampling
Yaitu teknik penentuan
sample yang mula mula jumlahnya kecil, kemudia membesar. Dalam penentuan
sample, pertama tama dipilih satu dua orang, tetapi karena dengan dua orang ni
belum terasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang
lainyng dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data. Begitu seterusnya
sehingga jumlah sample semakin banyak. Contohnya pada penelitian kualitatif
misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan.