PENELITIAN
KORELASI
Sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan
Dosen
pengampu : Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd
Disusun
oleh kelompok 3:
Indah
Dwi Astuti 14130083
Taftazani
Rufaida 14130065
Novi
Prihatini 15130015
Erni
Dwi Astuti 15130008
Fatin
Farid Humam 15130069
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2017/2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Kami menyusun makalah Penelitian
Pendidikan yang berjudul Penelitian Korelasi, guna menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu untuk mata kuliah Penelitian Pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Metro, November 2017
DAFTAR
ISI
COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG......................................................................... 1
B.
RUMUSAN MASALAH.................................................................... 1
C.
TUJUAN............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PENELITIAN KORELASI........................................ 3
B.
TUJUAN............................................................................................. 3
C.
MACAM-MACAM STUDI KORELASIONAL................................ 4
D.
CIRI
CIRI PENELITIAN KORELASIONAL.................................... 5
E.
LANGKAH LANGKAH PENELITIAN............................................. 6
F.
RANCANGAN PENELITIAN KORELASIONAL............................ 8
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Penelitian merupakan kegiatan
ilmiah yang didasarkan pada suatu masalah yang memerlukan solusi yang tepat.
Dalam kehidupan selalu ada masalah, baik masalah pribadi, keluarga, masyarakat
dan negara. Dari semua masalah tersebut, tidak semua masalah yang memerlukan
solusi dalam bentuk kegiatan penelitian. Perbedaanya adalah pada kegiatan
penyelesaian masalah. Selain masalah, komponen penting yang harus ada dalam
penelitian adalah tujuan penelitian sehingga dapat ditentukan metode yang tepat
untuk penyelesain masalah. Kegiatan penyelesaian masalah yang disebut
penelitian dapat dilakukan secara sistematis dengan mengikuti metodologi,
dikontrol, dan didasarkan teori yang ada serta diperkuat dengan gejala yang ada
(Sukardi, 2004:3).
Secara umum, penelitian dapat
dibedakan dari beberapa aspek, diantaranya aspek tujuan, aspek metode, aspek
kajian. Menurut Gay (dalam Sukardi,
2004:13) Aspek tujuan terdiri dari penelitian dasar dan lanjut. Aspek metode
terdiri atas penelitian deskriptif, penelitian sejarah, penelitian survei,
penelitian ex-postfakto, penelitian eksperimen, penelitian kuai eksperimen.
Sedangkan, aspek kajian sesuai bidang garapan dapat dibagi menjadi dua, yaitu
penelitian kependidikan dan penelitian nonkependidikan (Sukardi, 2004:13-16).
Masalah penelitian dapat dibagi
dalam berbagai bidang diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, sosial,
ekonomi, dan lain-lain. Salah satu bidang penelitian yang memerlukan perhatian
khusus adalah bidang penelitian pendidikan. Secara umum metode penyelesaian
masalah pada penelitian pendidikan ada dua, yaitu metode kualitatif dan
kuantitatif. Salah satu peneltian yang penting dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan adalah penelitian korelasional.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
pengertian penelitian korelasional?
2. Apa tujuan penelitian
korelasional
3. Apa saja macam-macam studi
korelasional?
4. Apasaja
ciri-ciri penelitian korelasional?
5. Bagaimana
langkah-langkah penelitian korelasional?
6. Bagaimana
rancangan penelitian korelasional?
C.
TUJUAN
1. Mengetahui pengertian penelitian korelasional?
2. Mengetahui tujuan penelitian
korelasional
3. Mengetahui macam-macam studi
korelasional?
4. Mengetahui
ciri-ciri penelitian korelasional?
5. Mengetahui langkah-langkah
penelitian korelasional?
6. Mengetahui
rancangan penelitian korelasional?
BAB
II
ISI
A. PENGERTIAN
PENELITIAN KORELASI
Gay dalam Emzir
(2008:40) menyatakan penelitian korelasi kadang-kadang diperlakukan sebagai
penelitian deskriptif, terutama disebabkan penelitian korelasional
mendeskripsikan sebuh kondisi yang telah ada.
Penelitian
korelasi merupakan suatu penelitian yang melibatkan kegiatan pengumpulan data
untuk menentukan, adakah hubungan dan tingkat hubungan antara 2 variabel atau
lebih. Penelitian korelasi dilakukan, saat peneliti ingin mengetahui tentang
ada atau tidaknya dan kuat lemahnya suatu hubungan variabel yang berkaitan
dalam suatu objek atau subjek yang diteliti. Hasil penelitian korelasional juga
mempunyai implikasi untuk pengambilan keputusan, seperti tercermin dalam
penggunaan prediksi aktuarial secara tepat (Zechmester,2000:1).
Penelitaan
korelasi merupakan suatu studi yang sering dilakukan dan termasuk kategori
penelitian kuantitatif, studi korelasi dapat bersifat simetris, asimetris dan
asosiasi. Dalam penelitan korelasi pengumpulan datanya minimal pada dua
variabel dari subjek yang diteliti, selanjutnya dilakukan komputasi dan
seterusnya diadakan pengujian secara kuantitatif sesuai dengan formula
statistika yang digunakan. Penelitian korelasi dapat digunakan untuk
menghasilkan hipotesis atau menguji hipotesis.
B. TUJUAN
Tujuan penelitian
korelasi adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada
satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Sumadi Suryabrata,
1983:26).
Dalam studi yang
bertujuan untuk menghasilkan hipotesis, peneliti mengukur sejumlah variabel dan
menghitung koefisien korelasi antar variabel tersebut untuk mengetahui variabel
mana yang berkorelasi. Dalam studi yang bertujuan untuk menguji hipotesis,
peneliti mempunyai bias praduga dan mengharapkan korelasi antar variabel.
Pilihan variabel dalam penelitian berdasarkan atas teori yang sudah ada
sehingga dapat menyususn hipotesis
(nyoman dantes, 2012:73).
C. MACAM-MACAM
STUDI KORELASIONAL
1. Studi
Hubungan
Studi hubungan biasanya dilakukan
dalam usaha mendapatkan pemahaman faktor apa saja atau variabel yang
berhubungan dengan variabel yang kompleks, misalnya seperti hasil belajar
akademik, konsep diri dan motivasi. Variabel yang diketahui tidak mempunyai hubungan
dapat dieliminasi dari perhatian atau pertimbangan yang selanjutnya.
Identifikasi variabel yang berhubungan dapat membantu beberapa tujuan utama.
Pertama, studi hubungan dapat
memberikan arah untuk melanjutkan studi kausal-komparatif ataupun eksperimental.
Dalam studi kausal - komparatif atau eksperimental, peneliti juga
berkonsentrasi terhadap pengontrolan variabel selain variabel bebas, yang
mungkin saja berhubungan dengan variabel terikat dan menyingkirkan pengaruhnya
agar tidak bercampur dengan pengaruh variabel bebas.
Studi hubungan dapat membantu
peneliti mengidentifkasi variabel-variabel seperti itu, yang berguna untuk
mengontrol, dan selanjutnya menyelidiki pengaruh variabel bebas yang
sesungguhnya.
2. Studi
Prediksi
Bila variabel mempunyai hubungan
yang signifikan, skor pada satu variabel dapat dipakai untuk memprediksikan
skor pada variabel yang lainnya. Sebagai contoh, Peringkat SMA, dapat dipakai
untuk memprediksikan peringkat di perguruan tinggi. Studi prediksi sering dilakukan guna
memudahkan dalam pengambilan suatu kesimpulan mengenai individu atau membantu
dalam pemilihan individu. Studi prediksi juga dijalankan guna menguji hipotesis
teoretis tentang variabel yang dipercaya menjadi prediktor pada suatu kriteria,
dan guna menentukan validitas prediktif dari instrumen pengukuran individual.
Sebagai contoh, hasil studi prediksi
digunakan untuk memprediksikan level keberhasilan yang kemungkinan diperoleh
individu pada mata pelajaran tertentu, mislanya aljabar pada tahun pertama
untuk memprediksikan individu mana yang kemungkinan sukses di perguruan tinggi
atau untuk memprediksikan dalam bidang studi mana seseorang individu mungkin
yang paling sukses.
Bila beberapa variabel prediktor
masing-masing mempunyai hubungan dengan suatu variabel kriteria, prediksi yang
didasarkan pada kombinasi dari beberapa variabel tersebut akan lebih akurat
daripada didasarkan hanya pada salah satu darinya. Sebagai contoh, prediksi
kesuksesan di perguruan tinggi umumnya didasarkan pada kombinasi beberapa
faktor, seperti rangking dalam peringkat kelas, peringkat SMA, dan skor pada
ujian masuk perguruan tinggi. Meskipun terdapat beberapa perbedaan utama antara
studi prediksi dengan studi hubungan, keduanya melibatkan penentuan hubungan
antara sejumlah variabel yang diidentifikasi dan variabel kompleks.
3. Korelasi
dan Kausalitas
Penelitian korelasional merupakan
suatu studi bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel melalui
penggunaan statistik korelasional (r). Kuadrat dari koefisien korelasi akan
menghasilkan varians yang dijelaskan (r-square). Suatu hubungan korelasional
antara 2 variabel kadang kala merupakan hasil dari sumber lain, jadi peneliti
haruslah hati-hati dan korelasi tidaklah harus menjelaskan sebab dan akibat.
Bila suatu hubungan yang kuat ditemukan antara 2 variabel, kausalitas dapat
diuji melalui pemakaian pendekatan eksperimental (LaMar, 2004:1).
Berbagai rancangan penelitian
korelasional umumnya didasarkan pada asumsi bahwa realitas lebih baik
dideskripsikan sebagai suatu jaringan timbal balik dan penginteraksian daripada
hubungan kausal. Sesuatu memengaruhi dan dipengaruhi oleh sesuatu yang lain.
Jaringan hubungan ini tidak linier, seperti dalam penelitian eksperimental.
Dengan demikian, dinamika suatu sistem lebih penting dari kausalitas. Sebagai
suatu kaidah, rancangan korelasional seperti analisis jalur (path analysis) dan rancangan panel
lintas-akhir (cross-lagged panel designs)
membolehkan pernyataan-pernyataan kausal. Penelitian korelasional adalah
kuantitatif (ibid).
D. CIRI CIRI PENELITIAN KORELASIONAL
1. Penelitian
ini cocok dilakukan apabila variabel yang diteliti rumit atau tidak dapat
diteliti dengan metode eksperimental
2. Studi
ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan hubunganya secara serentak
dalam keadaan realistiknya.
3. Hal
yang diperoleh dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi rendahnya suatu hubungan, bukan ada atau tidak adanya
saling hubungan tersebut.
E. LANGKAH
LANGKAH PENELITIAN
1. Pemilihan
masalah, menentkan variabel mana dari suatu daftar yang mungkin berhubungan
maupun untuk menguji hipotesis.
2. Sample
dan pemilihan instrument, sampel dengan menggunakan teknik sampling yang
diterima. Dalam sebuah studi penting untuk memilih dan dan mengembangkan
pengukuran yang valid dan reliabel. Bila variabel tidak memadai dikumpulkan,
maka koefisien korelasi yang diperoleh akan mewakili estimasi tingkat korelasi
yang kurang bahkan tidak akurat. Kemudian bila pengukuran yang dilakukan tidak
secara nyata benar-benar mengukur variabel yang diinginkan, maka koefisien yang
dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan yang diinginkan.
3. Desain
dan prosedur, Desain korelasional dasar sangatlah sederhana; 2 atau lebih skor
yang didapatkan dari setiap jumlah sampel yang dipilih, 1 skor untuk setiap
variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian dikorelasikan. Koefisien
korelasi yang diperoleh mengindikasikan tingkatan atau derajat hubungan antara
kedua variabel tersebut. Penelitian yang berbeda menyelidiki sejumlah variabel,
dan beberapa penggunaan prosedur statistik yang kompleks, namun desain dasar
tetaplah sama dalam semua penelitian korelasional
4. Analisis
data dan interprestasi, Jika 2 variabel dikorelasikan maka hasilnya yaitu
koefisien korelasi. Suatu koefisien korelasi dalam bentuk angka desimal, antara
0,00 dan +1,00, atau 0,00 dan –1,00, yang mengindikasikan tingkat atau derajat
hubungan antara 2 variabel. Bila koefisien mendekati +1,00 maka kedua variabel
tersebut memiliki hubungan yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa
seseorang yang mempunyai skor yang tinggi pada suatu variabel tertentu akan
mempunyai skor yang tinggi pula pada variabel yang lain. Dapat juga diartikan
suatu peningkatan pada suatu variabel berhubungan atau diasosiasikan dengan
peningkatan juga pada variabel lain.
Apabila
koefisien korelasi mendekati 0,00 kedua variabel tersebut tidak mempunyai
hubungan. Hal ini dapat diartikan bahwa skor seseorang pada suatu variabel
tertentu tidak mengindikasikan skor orang tersebut pada variabel yang lain.
Bila koefisien tersebut mendekati -1,00, maka diartikan kedua variabel memiliki
hubungan yang berkebalikan atau negatif. Hal ini diartikan bahwa seseorang
dengan skor tinggi pada suatu variabel tertentu akan mempunyai skor yang rendah
pada variabel yang lain, atau peningkatan pada suatu variabel akan
diasosiasikan dengan penurunan pada variabel lain, dan begitu juga sebaliknya.
Interpretasi
suatu koefisien korelasi tergantung pada bagaimana koefisien tersebut akan
digunakan. Dengan kata lain, seberapa besar koefisien tersebut diperlukan
supaya bermanfaat tergantung pada tujuan perhitunganya. Dalam studi yang
dirancang guna menyelidiki atau hubungan yang dihipotesiskan, suatu koefisien
korelasi diinterprestasikan pada suatu istilah signifikansi statistiknya. Dalam
penelitian prediksi, signifikansi statistik merupakan nilai kedua dari
koefisien dalam memudahkan prediksi yang tepat dan akurat. Signifikansi
statistik mengacu kepada, apakah koefisiensi yang didapatkan berbeda secara
nyata dari zero (0) dan mencerminkan hubungan yang benar, bukan suatu
kemungkinan hubungan, keputusan berdasarkan signifikansi statistik dihasilkan
pada suatu level kemungkinan (probability)
yang diberikan. Dengan kata lain, berdasarkan pada ukuran sampel yang
diberikan, peneliti tidak bisa menentukan secara positif apakah ada atau tidak
ada hubungan yang benar antara dua variabel, tetapi peneliti bisa mengatakan
secara probabilitas ada atau tidak ada hubungan.
Untuk
menentukan signifikansi statistik, peneliti hanya mengonsultasikanya pada
sebuah tabel yang mampu mengatakan pada peneliti seberapa besar koefisiensi
diperlukan untuk menjadi signifikan pada level probabilitas yang diberikan.
Untuk suatu level probabillitas yang sama, atau level signifikansi yang sama,
koefisien yang besar diperlukan jika sampel yang lebih kecil dilibatkan.
Ketika
penginterprestasian suatu koefisien korelasi, peneliti harus selalu ingat bahwa
peneliti hanya berbicara tentang suatu hubungan, bukan hubungan sebab-akibat.
Koefisiensi korelasi yang signifikan mungkin menyarankan hubungan sebab-akibat
akan tetapi tidak menetapkannya. Hanya ada 1 cara untuk menetapkan hubungan
sebab-akibat, yaitu penelitian eksperimen. Jika seseorang menemukan hubungan
yang dekat antara 2 variabel, hal tersebut sering kali menggoda untuk
menyimpulkan bahwa 1 variabel menyebabkan variabel yang lain. Pada
kenyataannya, hal itu mungkin tidak saling mempengaruhi; mungkin terdapat
variabel ketiga yang mempengaruhi kedua variabel tersebut.
F. RANCANGAN
PENELITIAN KORELASIONAL
Penelitian
korelasional mempunyai bermacam jenis rancangan dianataranya, yaitu (1)
korelasi bivariat, (2) regresi dan prediksi (3) regresi jamak, (4) analisis
faktor, dan (5) rancangan korelasi yang digunakan untuk membuat kesimpulan
kausal. (Shaughnessy & Zechmeister,2000:2-5). Rancangan penelitian tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
1. Korelasi
Bivariat
Rancangan
penelitian korelasi bivariat merupakan suatu rancangan penelitian yang memiliki
tujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan antara 2
variabel tersebut diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah.
Tingkat
hubungan menunjukkan bagaimana atau seberapa kuatnya hubungan tersebut, umumnya
diungkapkan dalam angka antara -1 dan +1, tingkatan hubungan itu dinamakan
koefisien korelasi. Korelasi zero (0) mengindikasikan tidak adaanya hubungan
antarvariabel. Koefisiensi korelasi yang bergerak ke arah -1 atau +1, merupakan
korelasi sempurna pada kedua ekstrem. Arah hubungan diindikasikan oleh simbol –
dan +. Suatu korelasi negatif berarti bahwa semakin rendah skor pada suatu
variabel, semakin rendah pula skor pada variabel lain. Korelasi positif
mengindikasikan bahwa semakin tingngi skor pada suatu variabel, semakin tinggi
pula skor pada variabel lain. Hubungan antara prestasi dan motivasi belajar
merupakan contoh korelasi positif. Sedangkan, hubungan antara sehat dan sres
merupakan contoh korelasi negatif.
2. Regresi
dan Prediksi
Bila
terdapat korelasi antara 2 variabel, dan peneliti mengetahui skor pada salah
satu variabel, peneliti dapat meprediksikan skor pada variabel kedua. Regresi
merujuk pada seberapa baik peneliti bisa membuat prediksi semacam ini.
Sebagaimana pendekatan koefisien korelasi baik yang bernilai -1 maupun +1,
prediksi peneliti dapat lebih baik. Sebagai contoh, terdapat hubungan antara
kesehatan dan stres. Jika peneliti mengetahui skor stres seseorang, maka
peneliti mampu memprediksikan skor kesehatan seseorang tersebut dimasa yang
akan datang.
3. Regresi
Jamak (Multiple Regression)
Regresi
jamak adalah perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan menambahkan
beberapa variabel. Kombinasi beberapa variabel ini dapat memberikan lebih
banyak kekuatan kepada peneliti untuk membuat prediksi yang lebih akurat. Apa
yang peneliti prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variabel). Apa yang peneliti gunakan untuk membuat
prediksi, sedangkan variabel-variabel yang telah diketahui, disebut variabel
prediktor (predictor variables).
Jika
peneliti tidak hanya mengetahui skor stres, akan tetapi juga mengetahui skor
perilaku kesehatan atau seberapa baik seseorang memperhatikan dirinya sendiri,
dan bagaimana kesehatan seseorang selama ini secara umum sehat atau sakit, maka
peneliti akan lebih dapat memprediksikan secara lebih tepat status kesehatan
seseorang tersebut. Dengan demikian, terdapat tiga variabel prediktor stres,
perilaku kesehatan, dan status kesehatan sebelumnya, dan satu variabel
kriteria, yaitu kesehatan di masa akan datang.
4. Analisis
faktor
Prosedur
statistik yang satu ini mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah besar
variabel dikorelasikan dan terdapatnya antar korelasi yang tinggi
mengindikasikan suatu faktor penting yang umum.
Sebagai
contoh, peneliti dapat mengukur sejumlah besar aspek kesehatan fisik, mental,
emosi, dan spiritual. Setiap pertanyaan akan memberikan kepada peneliti suatu
skor. Korelasi yang tinggi baik positif itu maupun negatif antara beberapa skor
ini akan mengindikasikan faktor penting yang bersifat umum. Banyak pertanyaan
berbeda yang dapat diberikan, yang kemungkinan dapat mengukur faktor kesehatan
emosional. Dalam kasus ini akan terdapat korelasi yang tinggi antara pertanyaan
tentang marah, depresi, cemas, dan seterusnya. Atau di lain pihak, bila
masing-masing pertanyaan merupakan faktor terpisah, akan terdapat korelasi yang
kecil antara pertanyaan yang berhubungan dengan marah, depresi, cemas, dan
seterusnya.
5. Rancangan
Korelasional yang Digunakan untuk Menarik Kesimpulan Kausal.
Terdapat
2 rancangan yang bisa digunakan guna membuat pernyataan-pernyataan tentang
sebab dan akibat menggunakan metode korelasional. Rancangan tersebut yaitu
rancangan analisis jalur (path analysis
design) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel design).
Analisis
jalur digunakan untuk menentukan yang mana dari sejumlah jalur yang
menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya. Sebagai contoh, peneliti
mengetahui adanya suatu hubungan antara kesehatan dan stres. Analsis jalur
digunakan untuk memperlihatkan bahwa terdapat jalur kecil melalui psikologi,
jalur utama yang berhubungan dengan kesehatan dan stres melalui perilaku sehat.
Artinya kita mengetahui bahwa stres memengaruhi faktor-faktor psikologi seperti
coronary dan fungsi-fungsi kekebalan. Kita juga mengetahui bahwa kita stres,
kita menghentikan kehati-hatian terhadap diri kita, kita kurang tidur, makan
kurang baik, gagal memperoleh latihan-latihan yang layak, dan seterusnya.
Penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang lebih kuat antara stres,
perilaku sehat, dan kesehatan daripada antara stres, psikologi, dan kesehatan.
Penelitian ini menggunakan statistik korelasi untuk menggambarkan kesimpulan
ini.
6. Analisis
Sistem (System Analysis)
Analisis
sistem melibatkan penggunaan prosedur matemetik yang kompleks atau rumit guna
menentukan proses dinamik, mislanya seperti perubahan sepanjang waktu, jerat
umpan balik, serta aliran dan unsur hubungan. Sebagai contoh, sistem analisis
digunakan untuk menggambarkan atau membuat diagram perbedaan antara SMP yang
berhasil dan SMP yang gagal. Beberapa unsur dari sistem ini adalah harapan guru
terhadap usaha pengajaran, performasi siswa, dan performasi siswa.
Masing-masing unsur ini saling memengaruhi dan berubah sepanjang waktu.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan
dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang
ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogjakarta : Andi.
Emzir. 2008. Metodologi
Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Sukardi. 2004. Metodologi
Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodeologi Penelitian : analisis kuantitatif. Yogjakarta : Lembaga
Pendidikan Doktor Universitas Gajah Mada.